Sabtu, 07 Mei 2016

Wahai Sahabat Terimakasih Untuk Pelajaran Hidup Yang Kalian Ajarkan

Riz'al Nurul Amany (Uyung), Jesi Komalasari (Jeje) & Euis Siti Robiatul Adawiyah (Ceuceu).

Nursidik (X), Dede Ruslan Suryana (Dede) & Jesi Komalasari (Jeje).

Waktu memang terasa singkat bagi setiap insan yang menikmatinya. Kita tidak pernah tahu skenario apa yang sudah direncanakan sang Penguasa Semesta di masa selanjutnya. Seperti halnya kita yang tidak bermaksud untuk menjalin persahabatan manis ini. Kalian merupakan anugerah yang Allah beri untukku saat aku tidak mengenal seorang pun di lingkungan baru. Kalian mampu menerima seburuk apapun aku. Bersama kalian, aku tidak takut menjadi diriku sendiri.

Semakin lama semakin kalian tahu siapa aku. Kekurangan dan keburukan sifat yang ku miliki terkadang membuat kalian lelah bahkan pula benci. Tetapi kesabaran kalian dalam menghadapi sikapku membuatku merasa ada yang membuat kalian berbeda dari teman lainnya. Kalian memberi ketulusan arti sebuah persahabatan. Membuatku lebih peka dan sadar bahwa sikap egois tidak ada dalam kamus persahabatan.

Kepedulian menjadi alasan kalian selalu ada untuk anak manja ini. Terlalu banyak waktu dibuang sia-sia hanya untuk mendengar curahan hati yang tidak begitu penting dariku. Memang selain Allah dan keluarga, kalian menjadi tumpuan lain untuk mencurahkan segala hal yang ku alami. Aku yang masih sering menuntut  ini ingin menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Tentunya dengan guru seperti kalian. Maaf jika aku belum bisa belajar arti sebuah kepedulian dari kalian.

Aku yang lebih sering mengeluh daripada memberi motivasi. Kalian sahabat terbaikku. Maafkan diri ini yang belum bisa belajar lebih dari hal-hal yang kalian ajarkan. Maafkan jika sikapku membuat kalian kecewa bahkan terluka. Aku harap persahabatan kita tetap berjalan seperti yang kita angan-angankan.


Note :
Ini hanya sebuah tulisan sederhana yang tidak sepenuhnya dapat menggambarkan arti sebuah sahabat. Yang jelas aku ingin kalian tidak terlupakan dan tersimpan rapi di memori otakku. Karena kita tidak akan selalu bersama selamanya, tapi kisah kita akan selalu terkenang sampai kapan pun.

Cikalongwetan, 07 Mei 2016

Jesi Komalasari

Jumat, 06 Mei 2016

Hati & Logika


markistonguetied.wordpress.com

Logika selalu berusaha memperingati Hati bahwa apa yang ia pilih itu salah. Tapi Hati meneriaki dan meredam suara logika. Hati berkata ia ingin tetap ada dalam situasi yang menurutnya menyenangkan. Membuatnya terbang dan jatuh diantara kelap-kelip ribuan bintang. 

Namun seiring berjalannya waktu, Hati keliru tentang apa yang sering ia khayalkan. Semua hanya angan-angan dan harapan semu. Hati terluka, terjatuh, hancur dan tak ada yang menemani. Logika pun hanya bisa memberi nasehat pada Hati agar lebih bijaksana dalam bertindak. 

Semua hal yang menurut Hati benar sejatinya masih harus dipertimbangkan oleh Logika. Mulai saat ini Hati dan Logika harus berteman baik dan saling menasehati satu sama lain. Selalu berjalan seirama dalam memandang suatu hal bersama. Karena sesuai kodratnya Hati tidak bisa berjalan sendiri tanpa ada Logika yang menemani.


Catatan Singkat Facebookku yang sedikit dirombak ~
Subang, 17 Februari 2016 22:01
Jesi Komalasari