Minggu, 26 Juni 2016

Bertanya pada diri sendiri

Momen bulan suci ramadhan selalu berhasil membuatku mengingat kejadian masa lalu terlebih dengan ramadhan tahun-tahun sebelum ini. Kali ke-4 ramadhan di Subang dan apa yang aku rasakan? Sebuah ketenangan. Setelah banyaknya cobaan, musibah atau apapun yang menuntut air mata keluar aku rasa ramadhan sekarang aku lebih dewasa dari sebelumnya. Allah SWT selalu memberi jalan terbaik dengan peristiwa-peristiwanya yang tidak mudah terlupa.

Bagaimana dengan perjalanan spiritualku?

Aku masih seperti aku yang dulu, belum terdapat perubahan signifikan dalam hidup. Tapi aku pun tidak mau bila harus terus menjadi pribadi yang sama tanpa ingin berubah ke arah yang lebih baik lagi. Ada tekad yang kuat untuk tidak mengulangi kesalahan-kesalahan terdahulu yang memang sebuah ketersesatan. Sekarang aku pribadi bebas dan lebih terbuka dengan keluarga. Baru kali ini aku menyadari bahwa mereka adalah hal paling berharga yang ku punya. Mama, beliau sosok nomor 1 yang sangat peduli dalam diamnya. Aku saja yang terlalu egois dalam menyimpulkan semuanya. Mereka orang-orang terbaik yang Allah beri untukku.

Hal apa saja yang aku takutkan dalam hidup?

Sebenarnya banyak yang aku takutkan dalam hidup, tapi mengingat sang penguasa semesta yang begitu baik aku rasa tidak ada yang perlu ditakutkan. Sebuah takdir yang memang tidak dapat dirubah hanya perlu cara bagaimana kita menyikapinya. Sedangkan nasib yang menghampiri hanya perlu usaha lebih bila ingin mendapatkan hasil yang lebih pula. Semudah dan sesimple itu bukan? Untuk prakteknya perlu hati yang kuat dalam menerima, mengikhlaskan dan bersyukur.

Bagaimana keadaan pertemanan ku?

Masalah dalam pertemanan terkadang memang sangat mengganggu. Tapi dari masalah yang telah terlewati tersebut aku jadi lebih belajar untuk menghargai sesama. Bulan kemarin konflik dengan sahabat telah terselesaikan. Aku yang menganggap sepele memang seharusnya membuka mata.  Untuk kedepannya teman tetaplah teman, mereka mungkin akan pergi jauh dan menghilang. Yang terpenting sekarang adalah melewati momen-momen bersama dengan sebaik-baiknya.

Bagaimana keadaan hatiku?

Oh rasanya muak untuk membicarakan masalah ini. Walaupun tidak secara langsung, aku tahu ada saja orang yang senang saat aku terjatuh. Maka dari itu aku tidak mau ada orang yang senang dengan keterpurukanku. Aku bukan sosok serapuh itu. Sekarang aku bangkit dan bisa langsung berlari dengan sendirinya. Kalau aku mau, aku bisa saja menghempaskan orang yang telah menjatuhkanku. Tapi aku juga tidak setega itu. Aku lebih suka membuatnya terlelap dan bangun secara mendadak. Lalu dengan mata yang terbelalak memandang sosok ku yang memang sudah benar-benar berbeda. So, sekarang aku punya hati baru dengan harapan yang baru. Allah maha membolak-balikan hati, pengalaman kemarin adalah yang paling berharga yang pernah aku alami.

Apa rencana setelah lulus?

Biasanya aku akan sedikit gila kalau harus memikirkan masa depan. Sama seperti saat ada orang bertanya apa cita-citaku. Cita-cita? Aku bukan lagi seorang anak yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Sekarang semua yang aku ucapkan harus bisa aku pertanggungjawabkan. Untuk masalah setelah lulus yang paling penting karena aku anak sulung tentu aku ingin sedikit membantu kedua orangtua dalam bentuk apa pun itu. Masalah kerja dimana pun aku tidak peduli yang penting bisa sering pulang untuk bertemu keluarga dan tentu ada hasil yang didapat. Dan dalam perjalanan seperti itu aku berharap dapat bertemu dengan sosok yang Allah janjikan sebagai pasanganku. Aaminn.
Ada hal gila yang ingin aku lakukan jika aku punya penghasilan sendiri. Aku ingin kuliah lagi, Jurusan Matematika. Kenapa? Karena aku suka dengan ilmu tersebut. Passion itu segalanya bukan? Aku tidak punya cita-cita ingin menjadi Ahli Matematika atau seorang pendidik di bidang Matematika. Aku hanya ingin menikmati hidup dengan apa pun yang aku sukai.


Semoga ramadhan tahun ini menjadi garis Start ku untuk memperbaiki diri dan memulai kehidupan yang baru setelah ini.

Subang, 26 Juni 2016
14:32
Jesi Komalasari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar